Jumat, 27 April 2012

Pengantar Database

Database adalah suatu kumpulan data-data yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk informasi yang sangat berguna. Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis/sifat sama. Ambil contoh, data-data berupa nama-nama, kelas-kelas, alamat-alamat. Semua data tersebut dikumpulkan menjadi satu menjadi kelompok data baru, sebut saja sebagai data-data mahasiswa. Demikian juga, kumpulan dari data-data mahasiswa, data-data dosen, data-data keuangan dan lainnya dapat dikumpulkan lagi menjadi kelompok besar, misalkan data-data politeknik elektronika. Bahkan dalam perkembangannya, data-data tersebut dapat berbentuk berbagai macam data, misalkan dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk entry (memasukkan) data, laporan-laporan. Kesemuanya itu dapat dikumpulkan menjadi satu yang disebut dengan database.

Ada beberapa jenis dari database, mulai dari yang menggunakan text biasa, menggunakan exel, lotus, foxpro, dbase, paradoc, access, oracle, SQL dan banyak lagi. Masing-masing dapat berbeda dari sisi format datanya, fasilitas yang disediakan dan teknik pengolah databasenya (database engine).

Contoh Macam-macam DBMS (Database Management System)

 Berbentuk File
  • DBase   *.DBF
  • Fox Pro  *.DBF
  • Paradox  *.DB
  • ACCESS  *.MDB
Berbentuk Server
  • InterBase
  • MySQL
  • MS SQL Server
  • ORACLE
 
Kelebihan Penggunaan DBMS
  • Mengendalikan adanya Redudansi. Mencegah setiap pengguna memiliki data yang sama
  • Membatasi adanya akses pengguna yang tidak diinginkan. Ada beberapa pengguna yang dibatasi kemampuan aksesnya pada data-data tertentu.
  • Dapat digunakan sebagai penyimpan tetap untuk obyek program dan struktur data. Ini diterapkan pada Database berorientasi obyek
  • Dapat digunakan untuk menghasilkan data-data tambahan yang berasal dari data-data yang telah ada
  • Bisa digunakan untuk lebih dari satu pengguna secara bersamaan
  • Dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antar data yang cukup rumit sekalipun
  • Menyediakan integritas data yang baik
  • Menyediakan keperluan backup dan recovery

Kamis, 26 April 2012

Pengertian Dasar Firewall

Firewall atau yang bila diartikan kedalam Bahasa Indonesia berarti Dinding Api adalah sebuah sistem atau perangkat yang memberikan izin dalam suatu lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman.
Pada umumnya, sebuah Firewall diterapkan dalam sebuah mesin yang berjalan pada suatu gateway antara jaringan lokal dan jaringan lainnya.

Firewall juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap apapun yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke internet, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan tersebut dari serangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, mata-mata, ataupun pencuri data lainnya menjadi hal yang penting.

Firewall terbagi atas dua jenis yakni, Personal Firewall untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki, dan Network Firewall yang didesain untuk melindugi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Pada dasarnya Firewall sendiri dapat melakukan hal-hal berikut:
1) Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
2) Melakukan autentikasi terhadap akses
3) Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
4) Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

Cara kerja Firewall terbagi dalam beberapa jenis seperti  :

  1. Packet-Filter Firewall yang mampu melakukan penyaringan terhadap paket-paket yang masuk dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kenijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List Firewall.  
  2. Circuit Level Gateway, berguna utuk menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi. Application Level Firewall, yang tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati Firewall secara langsung.
  3. NAT Firewall, secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik Firewall, karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada dibalik Firewall.
  4. Stateful Firewall, dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket.
  5. Virtual Firewall, mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik.
  6. Transparent Firewall, merupakan turunan dari Stateful Firewall yang bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian memantau lapisan-lapisan yang ada diatasnya. Transparent Firewall bekerja sebagai sebuah jembatan yang bertugas untuk menyaring lalu lintas antara dua segmen jaringan. 

Sumber :
dwikyreza.wordpress.com 

Computer Security : Encryption


Encryption atau enskripsi adalah suatu proses transformasi informasi menggunakan algoritma agar tidak dapat dibaca siapapun kecuali mereka yang memiliki pengetahuan khusus. Hasil dari proses encryption ini  adalah chipertext. Dalam banyak konteks, kata encryption secara implisit mengacu pada proses sebaliknya.

Encryption telah lama digunakan oleh militer dan pemerintah untuk memfasilitasi komunikasi rahasia. Saat ini encryption sudah umum digunakan dalam melindungi informasi dalam berbagai jenis jenis sistem sipil. Contohnya, Institut Keamanan Komputer melaporkan bahwa pada tahun 2007, 71% dari perusahaan yang telah disurvei ternyata memanfaatkan encryption untuk beberapa data dalam perjalanannya, dan 53% untuk memanfaatkan encryption untuk penyimpanan data. Encryption dapat digunakan untuk melindungi data “saat istirahat”, seperti file pada komputer dan perangkat penyimpanan seperti USB Flash Drive.


Dalam beberapa tahun terakhir ini telah banyak laporan data rahasia seperti catatan pribadi para pelanggan yang terpapar melalui kehilangan atau pencurian laptop atau driver cadangan. Mengenkripsi file-file tersebut untuk membantu melindunginya seharusnya melalui langkah-langkah keamanan fisik. Sistem manajemen hak digital yang mana mencegah penggunaan yang tidak sah atau reproduksi dari hak cipta material dan melindungi perangkat lunak terhadap rekayasa terbalikadalah contoh lain yang sedikit berbeda menggunakan encryption pada sisa data yang ada.

Encryption juga digunakan untuk melindungi data saat pemindahan, contohnya data akan ditransfer melalui jaringan telepon selular, microfon wireless, dan sebagainya. Ada banyak laporan mengenai data dalam pengiriman yang dicegat dalam beberapa tahun. Encryption data saat dikirim juga membantu untuk mengamankan hal-hal seperti ittu biasanya sulit untuk mengakses jaringan.

Encryption, dengan sendirinya, dapat melindungi kerahasiaan pesan, tetapi teknik lain tetap dibutuhkan untuk melindungi integritas dan keaslian pesan, misalnya, verifikasi kode otentika pesan atau digital signature. Standar dan cryptographic software maupun hardware untuk melakukan encryption secara luas tersedia, tetapi berhasil menggunakan encryption untuk menjamin keamanan dapat menjadi masalah yang menyulitkan. Sebuah single slip-up dalam desainsistem atau eksekusi dapat memungkinan serangan yang suskses. Terkadang musuh dapat memperoleh informasi terenskripsi tanpa langsung melepas encryption.

Tanda tangan digital dan encryption harus diterapkan pada waktu penciptaan untuk menghindari gangguan. jika setiap node antar kiriman dan agen encryption berpotensi mengganggu data-data itu.

Sumber :
dwikyreza.wordpress.com

Minggu, 22 April 2012

Konsep Dasar Wireless LAN

Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak applikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realiability teknologi ini dan siap untuk digunakan dalam skala luas dan komplek pada jaringan tanpa kabel.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari
pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.
Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge.
Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

FREKUENSI
Frekuensi yang dipakai adalah 2.4 Ghz atau 5 Ghz yakni frekuensi yang tergolong pada
ISM (Industrial, Scientific, dan Medial). Dalam teknologi W LAN ada dua standar yang
digunakan yakni :

1. 802.11 standar indoor yang terdiri dari :
  • 802.11       2,4 GHz       2 Mbps
  • 802.11a     5 GHz          54 Mbps
  • 802.11a     2X 5 GHz    108 Mbps
  • 802.11b     2,4 GHz       11 Mbps
  • 802.11g     2.4 GHz       54 Mbps
  • 802.11n     2,4 GHz       120 Mbps
2. 802.16 standar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World Interoperability for  Microwave Access) yang sedang digodok penggunaannya di Indonesia.
 
Agar dapat saling berkomunikasi, setiap peralatan wireless harus mengunakan channel
yang sama. Pengguna dapat mengatur nomor channel saat melakukan instalasi.


Topologi Wireless LAN

Wireless LAN memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan
dengan menggunakan propagasi radio sebagai media transmisi. Wireless LAN bisa menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi basis dari jaringan baru. W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuklingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan Universitas.
Dasar dari blok wireless LAN disebut dengan Sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh Komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi signal radio dan tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam areal sell. Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal cakupan. Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi sebagai relay. AP juga dapat berfungsi sebagai brigde yakni penghubung antara wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan cell wireless lainnya.

Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA (Cariier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.

Menghindari Tabrakan Data
Untuk menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Poin mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data. Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.

Sumber :
1.Uke Kurniawan Usman, Ir, Diktat Kuliah Sistem Komunikasi Bergerak STT
Telkom, Bandung, 2003
2.Stalling W, Data and Computer Communication, Macmillan Publishing, 1985.
3.Wireless Communication, http://www.breezecom.com

Elemen Dasar LAN

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
Komponen Fisik
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan.
Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

  • Personal Komputer (PC)
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan komputerkomputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.
  • Network Interface Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini terdapat jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI
  • Ethernet
Dalam jaringan dengan protocol akses CSMA/CD atau Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection, suatu node (A) yang akan mengirimkan data akan memeriksa dahulu kondisi jalur data. Bila tidak terdapat aliran data/kosong maka node tersebut akan mengirimkan datanya dan bila node lain (B) yang sedang menggunakan jalur data maka node (A) akan menunggu dan akan mencoba memeriksa kembali. Dalam protocol akses ini dimungkinkan pada suatu saat terjadi beberapa node mengirimkan datanya secara bersamaan sehingga mengakibatkan collision atau tabrakan. Dalam kondisi demikian node-node tersebut akan batal mengirimkan data dan akan mencobanya kembali bila jalur tidak sibuk.
  • Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI
  • IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
  • Tipe Pengkabelan
Terdapat beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat digunakan untuk mengaplikasikan Windows, yaitu:
1. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.
2. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan
lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.
3. Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis
kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karenaHUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi.
Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed. Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Panjang kabel maksimum kabel Twisted-Pair adalah 100 m.
4. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.

Menghubungkan Dua Buah Komputer atau Leptop


Berbagi file antar computer dalam sebuah jaringan mungkin sudah sering dilakukan. Namun, bagaimana jika kita sedang bekerja/mengerjakan tugas bersama teman yang sama-sama membawa laptop? Tentu saja kedua laptop tersebut harus disambungkan supaya kita bisa berbagi file secara langsung tanpa perangkat lain. Lalu, bagaimana caranya? Kita bisa memanfaatkan fasilitas wireless yang dimiliki oleh laptop.
Dalam pelajaran peer to peer, mungkin yang sering dipraktikan adalah menghubungkan dua buah computer menggunakan kabel. Lalu, bagaimana caranya menghubungkan dua buah laptop dengan memanfaatkan fasilitas wireless. Bagi yang belum pernah melakukannya, pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan peer to peer pada laptop secara wireless. Cara menyambungkannya sebagai berikut :

  • Klik dua kali icon Wireless Network Connection yang ada di notification bar.  


  • Klik Properties. 

  • Klik dua kali Internet Protocol (TCP/IP). 
 

  • Masukkan IP Addres 192.168.1.1, lalu klik tombol Tab. Dengan demikian, Subnet mask akan terisi secara otomatis. Lalu, masukkan Default gateway 192.168.1.1. 
 

  • Klik OK. Akan kembali ke jendela Wireless Network Connection Properties. Kemudian, klik tab Wireless Networks. 
 

  • Klik Advanced. 
 

  • Klik opsi Computer-to-computer (ad hoc) networks only, lalu klik Close. 
 

  • Klik OK. 
  
Lakukan hal yang sama pada laptop teman kita. Jika berhasil, kita bisa langsung berinteraksi dengan teman kita, bahkan bisa melakukan remote desktop (mengakses laptop teman pada laptop kita).

Catatan: IP Addressnya dibedakan, kecuali subnet mask dan default gateway. Angka terakhir saja yang diubah, sedangkan tiga angka pertama tetap. Misalnya, 192.168.1.x. Huruf x diganti dengan angka 2 s.d 255. Mudah, bukan? Selamat mencoba!

Sumber :
http://www.sudarma.info/2008/09/menghubungkan-dua-buah-laptop.html